Tuesday 2 June 2015

Yang Paling Allah Tidak Ridhoi

Materi Tauhid 5
┈┈»̶·̵̭̌ ·̵̭̌«̶┈┈

Yang Paling Allah Tidak Ridhoi Adalah Kekufuran

Tidak akan selamat dan tidak ada tempat bagi siapa saja yang mengkufuriNya, karena seluruh alam semesta baik dunia dan akhirat ini adalah milikNya, maka celakalah barangsiapa yang mendustakan dan berpaling dariNya. Di ayat sebelumnya sudah dijelaskan bahwa tujuan diciptakannya jin dan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah Semata:

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku" QS:51:56

Kemudian coba kita simak ayat yang juga ditujukan pada jin dan manusia berikut ini:

"Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri yang menyampaikan kepadamu ayat-ayatKu dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata: "kami menjadi saksi atas diri kami sendiri", kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir" QS: 6:130

Ayat diatas adalah celaan terhadap jin dan manusia pada hari kiamat, pada akhirnya mereka menyadari bahwa kehidupan dunia telah menipu mereka dan mereka mengakui sendiri kekafiran mereka namun kejujuran mereka itu sudah tidak ada gunanya lagi.

"Yang demikian itu adalah karena Tuhanmu tidaklah MEMBINASAKAN kota-kota secara aniaya, sedang penduduknya dalam keadaan lengah"QS: 6:131

Maksudnya tidaklah Allah mengazab suatu penduduk suatu kota, melainkan sebelumnya diutus seorang rosul yang menyampaikan KALIMAT TAUHID, memberi peringatan, menjadi saksi dan memberi kabar kepada mereka.

Oleh karena itu kita memahami bahwa diturunkannya para rosul pada setiap umat adalah untuk menegakkan tauhid, TAUHID ADALAH ALASAN mengapa para rosul itu diturunkan. Agar (baik jin) terutama manusia selamat baik di dunia maupun di akhirat. (Kedepan akan dijelaskan hubungannya antara jin dan manusia yang saling membantu dalam kekufuran, kemusyirakn- insya Allah)

Dalil Quran:

"Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu" (Surat An-Nahl 36)

Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa, Allah senantiasa mengutus para rosul kepada manusia itu sejak munculnya kemusyirkan pertama yang terjadi pada anak Adam as , yaitu di masa kaum nabi Nuh, maka nabi Nuh adalah Rosul pertama yang Allah utus dimuka bumi hingga rosul terakhir nabi Muhammad saw.

Disini kita memahami bahwa semua rosul MEMILIKI TUGAS YANG SAMA.Allah berfirman:

"Dan Kami tidak mengutus seorang rosul sebelum kamu,melainkan Kami wahyukan kepadanya: ' لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا ' maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku" QS: Al Anbiya: 25

"Dan tanyakanlah kepada Rosul-Rosul Kami yang telah Kami utus sebelum kamu: 'Adakah Kami menentukan ilah-ilah untuk disembah selain Allah Yang Maha Pemurah? QS: Az Zukhruf: 45

Dari materi ini kita bisa belajar:

- TAUHID itulah alasan semua kehidupan, matahari, bulan, bintang, gunung-gunung, lautan, jin manusia, burung-burung hingga daun yang jatuh semua untuk bertauhid tunduk kepadaNya
- Hendaklah kita serius pada syahadat dan pengakuan kita kalau memang benar kita mengakui bahwa tiada tuhan (yang berhak diibadahi dengan benar) kecuali Allah , dan mengakui bahwa nabi Muhammad adalah utusan Allah , sebelum kita diminta mengaku seperti pada surat 6 ayat 130 diatas, dengan istifham taqriir (pertanyaan agar yang ditanya mengaku) dengan "pertanyaan celaan" di akhirat nanti, naudzubillahi mindzalik.
- Semua Rosul memiliki tugas yang SAMA yaitu mengemban amanah TAUHID
-Kita kini mengetahui bahwa yang paling tidak diridhoi Allah adalah kekufuran, sehingga Allah menjanjikan surga bagi siapa saja yang mati dalam keadaan tidak mensekutukannya.

ما مِنْ أَحَدٍ يَشْهَدُ أَنْ لا إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ صِدْقًا مِنْ قَلْبِهِ إِلاَّ حَرَّمَهُ اللهُ عَلى النَّارِ

“Tidak ada seorangpun yang bersaksi أَنْ لا إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ yang jujur dari hatinya maka Allah mengharamkan baginya neraka” 
(HR. Bukhari 128 Muslim 32)

by: ita maryam
Referensi : Tafsir Ibnu Katsir
 ┈┈»̶·̵̭̌ ·̵̭̌«̶┈┈

sebelumnya:

Tauhid Tujuan Kehidupan
Dari Mana Harus Memulai
Sebuah Catatan



Tauhid Tujuan Kehidupan

Catatan Materi Tauhid 4
┈┈»̶·̵̭̌ ·̵̭̌«̶┈┈ 

"Tauhid adalah Tujuan Kehidupan" 


Tauhid adalah tujuan diciptakanya jin dan manusia
Landasan syar' dalil Quran:

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku" QS:51:56

Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan:Yakni, Aku menciptakan mereka, hanya memerintahkan mereka agar beribadah kepada-Ku, bukan karena "Aku MEMERLUKAN MEREKA".

Coba simak ayat selanjutnya yang mengiris hati :"Aku tidak menghendaki rizki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya memberi Aku makan..."

(Ya اللّهُ , Maha suci Engkau ....Ya Rabb..., sungguh kamilah yang membutuhkanMu...)

"Sesungguhnya اللّهُ , Dialah Maha Pemberi rizki Yang Mempunyai Kekuatan Lagi Sangat Kokoh" QS: 51:57

Terkadang manusia suka merasa Allah yang butuh ibadah-ibadahnya, adakalanya manusia merasa, aku sudah beribadah ini dan itu, lalu menuntutAllah agar memenuhi keinginan-keinginannya (siapa sebenarnya tuhannya?), tak jarang apabila manusia salah mengambil langkah ia menyalahkan Allah mengapa begini jadinya, dan adakalanya ketika tidak sesuai harapan manusia mencela dengan mengatakan "Allah tidak adil". 

Sungguh kita adalah hamba, janganlah mengatur Allah dengan ibadah sekedarnya, seharusnya kita merasa malu, bagaimana sampai Dia mengatakan kalimat di ayat diatas "Aku tidak menghendaki rizki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya memberi Aku makan..." Maha suci Engkau ya Allah ....

Maka sebagai hamba, tugas kita adalah memusatkan perhatian, fokus sepenuhnya pada hakikat tujuan "mengapa kita ini ada" , memahami bahwa inilah latar belakang diciptakannya jin manusia adalah karena tauhid semata. Agar manusia tidak lalai dan melewati hari-harinya berlalu begitu saja, tapi hendaknya kita memulai belajar memurnikan kalimat tauhid itu setiap saat, dengan memperbaiki menanamkan kalimat tauhid tersebut kedalam diri kita.

Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah رضي اللّه عنها , ia mengatakan bahwa Rasulullah صلى اللّه عليه و سلم bersabda:

"Hai anak Adam! Fokuslah dirimu sepenuhnya untuk beribadah kepada-Ku, niscaya Aku penuhi dadamu dengan kekayaan (batin) dan Aku tutup kefakiranmu. Dan jika kamu tidak melakukannya maka Aku akan memenuhi dadamu dengan kesibukan, dan Aku tidak akan menutup kefakiranmu"

Marilah kita interopeksi:

- jangan sampai Allah menjadikan kita sibuk dan lupa pada tujuan, hari-hari terlewati tanpa mengerti apa sebenarnya tujuan dan kemana arah hidup ini sehingga kosong dari persiapan dan bekal. 
- Menyadari Allah tidak butuh kita, kitalah yang membutuhkan Allah 
- Tauhid adalah fitrah, tidak ada manusia yang terlahir kecuali dalam keadaan fitrah, bahwa orang tualah yang membuatnya keluar dari fitrah tauhid yang agung.
- Menyadari pengenalan konsep Tuhan sejak dini, begitu juga ortu berupaya kembali kepada konsep fitrah yang benar agar pemahaman ini terbangun bersama-sama dengan orang-orang yang kita cintai (meluruskan cinta yang benar berada seiring dijalan yang sama atas dasar yang sama dalam kalimat yang sama, yaitu kalimat tauhid, agar semua ditujukan dalam rangka penghambaan beribadah "hanya kepada اللّهُ saja" tidak ada yang lain)
-dan mari kita memohon semoga Allah memudahkan kita memahami kalimatNya, terpelihara dalam kalimat tauhidNya

آمينَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَْ 

By: ita maryam
Referensi: tafsir Ibnu Katsir

Sebelumnya:

Dari Mana Harus Memulai
Sebuah Catatan



Dari Mana Harus Memulai

Catatan Materi Tauhid 2 


┈┈»̶·̵̭̌  ·̵̭̌«̶┈┈

Tak datang kebaikan kecuali kita yang memulai

Dari manakah kita memulai kebaikan? Mulailah kebaikan diawali dengan memahami bahwa, Allah sebagai tujuan, KepadaNyalah kehidupan ini semua akan berakhir. Cerdaskan hati kita untuk meringkas hidup dengan tidak membuang waktu. Fokuslah pada yang pasti-pasti saja, disaat usia semakin berkurang dan waktu tidak akan bertambah. Jadikan kalimat tauhid sebagai landasan semua perbuatan, dengan sebenarnya. Laa ilaaha illallah [tiada Tuhan (yang berhak diibadahi dengan benar) kecuali Allah ]. Sehingga makna syahadah itu senantiasa menghiasi hati dan fikiran yang otomatis melekat pada ucapan dan perbuatan.

Kalimat syahadat اَشْهَدُاَنْالَااِلَهَ اِلَّااللهُ وَاَثْهَدُاَنَّ مُحَمَّدًا رَسٌؤلُ اللهِ Bukan hanya diperlukan di awal memeluk islam saja, tapi sesungguhnya itulah dua kunci utama diterimanya seluruh amal perbuatan kita. Mengetahui /faham/ mengakui bahwa Allah yang berhak disembah dan satu-satunya tujuan, dan Muhammad saw adalah utusanNya, sebagai Rosul ilahi dimuka bumi yang ditunjuk untuk mengemban risalah (sebagai duta), qudwah, figur tauladan bagi seluruh manusia di muka bumi yang melaluinya Allah menjadikannya contoh kepada kita semua bagaimana kita semua harus beribadah, berperilaku dan beramal soleh, tidak meniru sosok yang lain, tidak mengada-ada membuat ajaran baru, tidak mengarang, berdusta atas nama agama, atau membuat idola-idola baru yang akhirnya merubah seluruh hidup (selera, kecintaan, pandangan dan arah tujuan kehidupan berbelok) menyimpang.

Oleh karena melandaskan segala sesuatu dengan dalil ( al quran dan sunah) adalah bagian dari tauhid, paket yang tidak terpisahkan. Maka ada dua hal syarat dan landasan diterimanya amal perbuatan :

1) Ikhlas karena Allah semata 
Meliputi semua amal dimulai dengan niat ikhlas mengharapkan wajahNya, meskipun untuk pekerjaan kecil semisal menuang air kedalam gelas, menyuapkan makanan pada sikecil, memasak, menyuguhkan hidangan buat suami, tamu dll yang dianggap perbuatan sepele dan kecil, tapi akan bernilai besar disisiNya bila di tulus ikhlaskan niatnya, hingga pada amal yang besar menuntut ilmu, fisabilillah dan berjihad.

2) Syarat kedua, bukan hanya ikhlas, syarat diterimanya amal adalah mengikuti sunnahNya (itiba'u rosul), yaitu mencontoh nabiNya, mengikuti nabi Muhammad saw dalam perkara ibadah, akhlak, muamalah, fiqih semua hal, adab-adabnya kita mencontoh nabi kita Muhammad saw, dari etika dakwah, hingga masuk kamar mandi, dari berbisnis hingga adab mengetuk pintu, beliau adalah tauladan dari sebagai panglima/pemimpin hingga sebagai sosok suami yang rendah hati, juga sebagai ayah yang penyayang.Maka, dengan kasih sayangNya kita dimudahkan dengan agama ini agar tidak trial and error, coba-coba lalu salah coba lagi gagal lagi,dan coba lagi keliru lagi, baru "ngeh" setelah tua (sudah terlanjur).

By: ita maryam


------------------------------------------------------------------------------------------------------------



Catatan Materi Tauhid 3

 ┈┈»̶·̵̭̌✽✽  ҉·̵̭̌«̶┈┈

Kesempurnaan Tauhid 

Pada asalnya adalah tidak tersisa sesuatu pun 
dalam hati untuk yang selain Allah
Bahkan, seorang hamba senantiasa setia 
kepada Rabb-nya dalam segala hal.
Dia mencintai siapa yang dicintai-Nya 
dan apa-apa saja yang dicintai-Nya,
membenci siapa yang dibenci-Nya 
dan apa-apa saja yang dibenci-Nya,
loyal (wala) kepada siapa yang Dia kasihi,
membenci siapa yang Dia benci, 
menyuruh kepada apa yang Dia perintahkan 
dan melarang dari apa yang Dia larang.

 (Ibnul Qayyim rahimahullahu)


 ┈┈»̶·̵̭̌✽✽ ✽✽҉·̵̭̌«̶┈┈

Oleh karena itu konsekuensi dari menjadi seorang muslim adalah sebagai mana makna tauhid yaitu menjadikan Allah sebagai SATU-SATUNYA sesembahan. لا اله الا الله Tidak ada TUHAN (yang berhak diibadahi dengan benar) kecuali Allah Memahami tauhid berarti memahami bahwa hanya Allah saja yang diibadahi, yang disembah-sembah, yang dicintai (mengisi seluruh ruang hati), yang diharapkan (pertolonganNya, karuniaNya, ampunanNya, keridhoanNya, semuanya), yang dipuja, dikagumi, yang dituju dalam seluruh hidup dan matinya. 

Dengan pemahaman ini maka konsekuensinya adalah tidak lagi mengambil tuhan lain sebagai sekutu, tidak menduakan, syirik, meyakini dan percaya pada kekuatan-kekuatan lain yang merusak dan menghancurkan makna tauhid. 

Jadi merasa yakin seutuhnya kepada Allah adalah tauhid. Karena dalam sejarah, manusia banyak yang menyimpang aqidahnya dari tujuan semula diciptakan, yang semestinya hanya menyembah Allah saja (baca QS 51:56), menjadi menyembah gambar, patung, batu, matahari, bulan, malaikat dll, sehingga itulah sebabnya kaum nuh dimusnahkan, kaum 'Ad, kaum Tsamud, dst. Pada masa kini bentuk-bentuk tuhan semakin berkembang aneka macam ragamnya, dari percaya pada kekuatan dukun, peramal, bintang, ahli nujum, peruntungan nasib, hingga menjadikan idola-idola, yang menguasai hatinya, dari kekuasaan, uang hingga menjadikan dirinya seperti tuhan.Lihatlah tauhid seseorang ketika mendapat masalah, reaksi apa yang pertama keluar dari hatinya.

By ita maryam

B E R S A M B U N G
Note:Pengantar ini sengaja disusun untuk memudahkan membuka pandangan, pijakan kerangka berfikir.Syirik sama dengan belum menyembah اللّهُ meskipun ia mengucapka kalimat laa ilahailallah berulang-ulang.

Sebuah catatan

Bila umurmu sudah banyak (tua),sedangkan engkau ingin berubah menjadi baik, sementara waktu  hanya sedikit, maka prioritaskanlah dirimu pada ilmu yang bermanfaat. Sebaik-baik ilmu adalah ilmu agama, dan sebaik-baik ilmu agama adalah ilmu tauhid, karena disanalah semua ajaran agama dan iman itu ditujukan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika ingin berdakwah. Beliau bersabda kepada Muadz yang diutus ke Yaman,

 إنك تأتي قوما من أهل الكتاب، فليكن أول ما تدعوهم إليه شهادة أن لا إله إلا الله ” – وفي روايةإلى أن يوحدوا الله

“Sesungguhnya engkau akan mendatangi kaum Ahli kitab maka hendaklah dakwah yang pertama kali engkau sampaikan kepada mereka adalah syahadat Laa ila Illallah , dalam riwayat yang lain: supaya mereka mentauhidkan Allah”. (Muttafaqun ‘alaih)

Note: belajar tentang tauhid sebelum ilmu yang lainnya, ibarat membangun sebuah bangunan dengan pondasi yang kokoh, karena berpijak pada kekuatan ikatan cinta kepada Allah swt semata. Banyak belajar ilmu agama, mengerti banyak hal, namun pondasinya rapuh, maka ibarat bangunan yang mudah goyah ketika tertimpa badai ujian cobaan dan godaan. Adakalanya, kita sudah memahami bahwa Allah itu Maha melihatpun, kadang manusia suka khilaf dan sadar sedang melakukan kesalahan yang hati nuraninya mengatakan, "ini salah, seharusnya aku tidak lakukan". Apalagi bila kita tidak faham.

Friday 15 May 2015

Manfaat Kulit Manggis




Ini adalah bagian dari upaya mengaplikasikan agar teori menjadi  ilmu yang bermanfaat, dari yang awalnya hanya mendengar, dapat broad cast hingga penasaran mencari tahu, membaca bukunya sampai bertanya pada salah seorang ahli farmasi UI tentang bolehkah mencampur kulit manggis dengan bahan herbal lainnya untuk mensiasati rasanya supaya tidak terlalu sepat.

Alhamdulillah akhirnya dapat formula yang pas dan cocok dilidah juga buat anak-anak remaja, sekarang jadi minuman tambahan sehari-hari yang terkadang ditambah jahe dan air rebusannya bisa dijadikan air seduhan teh, tinggal ditambahkan pemanis sesuai selera, madu, gula batu atau tanpa gula semuanya nikmat.

Kandungan xanthone pada kulit manggis ini yang menjadi penemuan yang luar biasa, bisa di browsing infonya banyak sekali, diantaranya menurut  Dr Indah Yuliasih, peneliti manggis dari Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor,  "Kulit bagian dalam manggis itu mengandung Xanthone yang merupakan senyawa bioaktif yang mempunyai struktur cincin enam karbon dengan kerangka karbon lengkap. Turunan Xanthone berupa a-mangostin merupakan komponen yang paling banyak terdapat pada kulit manggis”.

Xanthone merupakan bahan aktif yang bersifat antikanker dan antioksidan yang sangat tinggi bahkan beberapa kali lipat melebihi kekuatan vitamin C dan E. Xanthone juga mampu menghambat proses “penuaan”. Nah ini yang terpenting buat ibu-ibu yang ingin mendapatkan anti aging alami selain manfaat-manfaat lainnya seperti:


Anti Oksidan (menangkal radikal bebas)

Anti Virus ( membantu menyembuhkan infeksi karena Virus)

Anti Jamur ( membantu menanggulangi Infeksi karena Jamur)
Anti Lipidemik ( menurunkan kadar lemak dalam darah)
Mengobati dan mencegah Kanker
Mengobati penyakit jantung
Mengobati diabetes ( menurunkan kadar gula dalam darah)
Membantu mengobati kista rahim
Membantu mengobati Darah tinggi
Membantu sistem pencernaan
Mencegah Asteoporosis
Mengatasi penyumbatan dalam darah(www.makanansehat.web.id)

Langsung saja berikut cara mengolah kulit manggis yang nikmat:

pertama belah buah manggis lalu kerok bagian dalamnya

Kemudian kulit manggis yang sudah dikerok dijemur diangin-anginkan hingga tidak lembab agar tidak berjamur. Bagi yang ingin dijus langsung juga bisa, direndam dulu sesaat agar hilang getahnya, lalu diblender, lalu direbus sebentar, bisa disimpan sampai 3 hari. Tapi saya lebih memilih dikeringkan agar lebih awet dan bisa kapan saja digunakan.

kulit manggis yang dikeringkan bisa digunting kecil-kecil terlebih dahulu


Setelah kering disimpan di jar yang kering disimpan ditempat yang tidak lembab.


Bisa digunakan sewaktu-waktu atau konsumsi sehari-hari. Untuk merebus bisa dicampur dengan kayu manis dan jahe, bisa ditambah daun jeruk yang dipotong bagian tengahnya, bisa juga airnya buat seduhan teh disore hari. Selamat mencoba.



Doa Penawar Hati yang Duka



Sungguh takjub dan sempat lama memikirkan dan merenungkan arti doa diatas, mengapa doa ini tampak berbeda redaksinya dengan doa-doa lain yang sering di pelajari, biasanya antara hajat dengan redaksinya bunyinya sama, tapi ini berbeda dan tersirat khusus dan istimewa.

kalau diperhatikan misalnya :

Doa minta diberi keteguhan
"Allahumma tsabitnii..."
Ya اللّهُ teguhkanlah diriku

Doa minta diampuni
"Allahumaghfirlii.."
Ya اللّهُ ampunilah aku

Doa agar qona'ah
"Allahumma qonni'nii...."
Ya اللّهُ jadikanlah aku merasa qona'ah

Doa memohon surga
"Allahumma inni asalukal jannah..."
Ya اللّهُ aku memohon surga kepadaMu

Dan doa-doa lainnya seperti doa memohon ilmu yang bermanfaat, doa untuk orang tua, doa dan lain-lain sama antara permohonan dan isi doanya (redaksinya). 

Tapi coba perhatikan arti doa penghilang kesedihan dan duka yang dalam diatas:

“Ya Allah! Sesungguhnya aku adalah hambaMu anak hambaMu dan anak hamba perempuanMu . Ubun-ubunku berada di tanganMu, hukum-Mu berlaku terhadap diriku qadhaMu adill pada diriku. Aku mohon kepadaMu dgn segala nama yang menjadi milikMu yang Engkau namai diriMu dengannya atau yang Engkau turunkan dalam kitabMu atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhlukMu atau yg Engkau rahasiakan dalam ilmu ghoib di sisiMu. MAKA AKU MOHON DENGAN ITU AGAR ENGKAU JADIKAN AL-QUR'AN SEBAGAI PENYEJUK (penenteram) HATIKU, CAHAYA DI DADAKU, PELIPUR KESEDIHANKU dan PELENYAP BAGI KESUSAHANKU”

Redaksi diatas tidak berbunyi seperti doa-doa yang lain, redaksinya tidak berbunyi misalkan: 
"Ya Allah lenyapkanlah sesak didadaku, hilangkan kesedihanku, dan cabutlah segala kesusahanku"

Tapi redaksinya seperti yang tersusun pada huruf-huruf besar diatas dengan penekanan pada kata:
"...AGAR ENGKAU JADIKAN AL-QUR'AN SEBAGAI PENYEJUK (penenteram) HATIKU. .."

Disini bisa kita renungkan, betapa berbedanya, seolah diisyaratkan bahwa sebaik-baik PELARIAN hati disaat dirundung duka adalah melarikan diri pada kitab suci. 

Kita bisa renungkan betapa orang yang sedang frustasi, kecewa dan putus asa melarikan diri dengan cara-cara yang ingin keluar dari kenyataan, dari yang sekedar jalan-jalan, shopping, lari pada makanan, belanja ini itu untuk melupakan hati yang sumpek, pergi ke vila satu ke pulau yang lain, hingga yang ekstrim seperti merokok, minum obat penenang, drug, narkoba dan lain-lain hanya untuk melupakan kepedihan, melarikan diri dari kenyataan, tapi itu hanya sesaat, ketika membuka mata persoalannya masih ada belum selesai. Bahkan ada yang menempuh jalan pintas dengan bunuh diri.

Betapa ironisnya akibat pelarian diri yang jauh dari tujuan inti kehidupan, semua berakhir sia-sia hampa tak bermakna. Padahal disitulah inti dari ujian ataupun musibah agar kita bisa bangkit lebih kuat, lebih realistis yang tadinya tidak sanggup menjadi sanggup, yang semula lemah jadi berdaya. 

Oleh karenanya, dari redaksi doa pelipur lara di atas, betapa mahalnya arti dari sebuah kemampuan untuk menjadikan Al Qur'an sebagai bentuk pelarian kita disaat susah, hati kita menjadi sibuk dengan merenungkan ayat-ayatNya, sekaligus mengoreksi kesalahan-kesalahan mengapa kedukaan itu menimpa apakah karena kesalahan ulah tangan kita atau memang ujian dari yang Maha Kuasa. Hati kita menjadi suci dengan mendekat kepada kitab suci. Seolah ada isyarat bahwa kita dituntun untuk berfikir logis dan realistis bahwa kehidupan yang kita hadapi adalah fakta bukan angan-angan yang harus dihadapi, dijalani. Sehingga kembali kepada Al Qur'an supaya tertuntun segala kedukaan yang kita rasakan pada arah yang benar, subhanalah....

Sungguh doa yang indah, doa yang dalam dan teramat mahal. Semoga kita semua bisa memetik hikmah atas setiap ujian dan cobaan yang datang, dan diberi sebaik-baik bentuk pelarian, melarikan diri kepada Allah swt mendekat kepadaNya, amiin ya Rabbal 'alamiin

Saturday 9 May 2015

Ya Rabb



Sungguh aku merasakan betapa ujian itu bagai merajut benang-benang teori dan kenyataan.

Rasa letih dan lelah hingga sakitnya tertusuk duri bagai untaian

Ada saat sedetik terasa seperti satahun, sehari terasa seperti seribu tahun tak terukir betapa waktu terasa lama

Andai bukan karena rasa takut yang mendera...

Andai bukan karena semua ada konsekuensinya...

Andai bukan karena cintaNya...

Tak sangguplah diri ini melaluinya walau hanya membuka mata...

Ya Rabb...

Engkau yang menjadikanku mengerti betapa satu tarikan nafas ini bagaikan untaian mutiara yang berharga

Engkau yang mengajarkan betapa tak berartinya dukaku yang sehari bagai seribu tahun dibandingkan kebesaranMu, kesungguhanMu mengutus malaikat mengurusiku dari langit ke bumi dalam jarak sehari setara seribu tahun, nyata bukan rasanya....

Tak terbayang besarnya urusanMu dengan malaikat jibril yang menghadapMu sehari setara dengan 50.000 tahun, nyata bukan rasanya...

Ya Rabb...

Peliharalah hati ini dalam cintaMu...

Bukan hanya pada gerakku tapi juga pada lintasan dan bersitan anganku...
Agar sama apa yang kuucap dengan apa yang kubuat

Berilah ilham atas hatiku hingga aku bisa memperbaiki diri dan ketika kembali aku tak malu karena sudah seperti yang Kau mau...

Laa ilaahailallah....
Tiada Tuhan selainMu ya Allah
Rabbana laa syarikallah...
Aku tak mensekutukanMu pada apapun...
Kabulkanlah doaku ...
آمينَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَْ

Ita Maryam
9 mei 2015

Penyesalan Tiada Guna

Kita kadang tidak sabar ketika menghadapi situasi yang tidak sesuai harapan. Marah,benci, kecewa kadang putus asa. Membaranya panasnya marah, mendengusnya benci, sakitnya kecewa dan gelapnya jalan keluar keputus asaan makin membuat kacau fikiran karena penuh dengan tujuan selangkah, apalagi nafsu yang sudah gα tahan, pengen semuanya serba segera.

Dalam surat 11:15, ditafsirkan oleh At Tabari dan Ibnu Kasir: barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia (saja) dan (demi mendapatkan) perhiasannya (saja) dengan tujuan dunia saja, ibadahnya (puasa,shalat,tahajud) doa2nya hanya untuk mencari dunia saja, dan dengannya ia menjadi riya , maka Allah akan memberikan balasan sesuai dengan apa yang ia ikhtiarkan, ia mendapat balasan pekerjaannya di dunia dengan sempurna & sama sekali tidak dirugikan, namun di akhirat tidak mendapat apa-apa, kecualiorang mukmin, kebaikannya akan dibalas baik di dunia maupun di akhirat.

Sebagai mukmin tentu kita tidak ingin seperti ini. Jangan sampai kita terlena, memiliki kebiasaan dan cara hidup yang sama, sama seperti orang-orang yang dijelaskan dalam ayat tersebut yang hanya memikirkan kenikmatan dan kepuasan serba sesaat dunia saja.

Mari berlindung dari penyesalan tiada akhir, sebab kesulitan ujian dan musibah itu bukan hanya menimpa orang mukmin, orang kafirpun merasakan kesulitan hidup yang sama, semua manusia harus berusaha untuk bertahan hidup. 

Kalau begitu, kalau memang kesulitan itu adalah sebuah sunatullah yang harus dihadapi manusia, maka alangkah baiknya bila kita mengisi waktu melaluinya dengan kesungguhan keimanan, sebagai tanda syukur atas hidayah iman yang sudah Allah berikan kepada kita, sementara milyaran orang lainnya tertahan tidak mendapatkannya. 

Kita lekatkan setiap perbuatan dengan niat karenaNya, maka perjuangan dan bertahan hidup kita jadi berbeda nilainya bagai langit dan bumi hanya karena niatnya. Ingatlah pada akhirnya hanya kepadaNya kita semua akan kembali.

Saudaraku, janganlah agama itu didekati hanya disaat-saat mendesak, saat sakit parah, gelimang penderitaan, terancam kematian, saat sudah sekarat, sungguh ini adalah sebuah penghormatan yang tidak elok, berimannya hanya di tepi-tepi.

Bayangkan kabar kisah yang sudah "pasti" akan terjadi, tentang keadaan di neraka itu siksaannya tidak bisa dibandingkan dengan rasa sakit di dunia, rasa kesal kita,sedih, kecewa, menahan diri dari putus asa. 

Kehidupan disana lebih buruk dari itu semua bahkan lebih buruk dari binatang. Sedihnya ribuan kali lipat,sakitnya dan penderitaannya, belum lagi penyesalannya karena pintu neraka sudah ditutup rapat, semua serba terlambat. Bahkan kematian yang mereka harapkan terulang kembali tak kunjung datang. Itulah balasan bagi orang-orang yang tidak punya tujuan hidup lupa akhirat, hidup berakhir tanpa bekal. Inilah penyesalan yang tak berguna tak berarti.

Satu-satunya makanan hanyalah buah dari duri yang amat pahit dan pohon zaqum. Minuman mereka adalah darah dan nanah. Kulit mereka mengelupas, daging terbakar dan darah berceceran dimana-mana, kehidupan penuh kehinaan tertekan, tangan-tangan terikat pada leher mereka, mereka dimasukkan ditengah api, selamanya ( Harun yahya, indahnya Islam kita, 2004)

Allah swt berfirman:"Apakah (makanan surga) itu hidangan yang lebih baik ataukah pohon zaqqum. Sesungguhnya Kami menjadikan pohon zaqqum itu sebagai siksaan bagi orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Dia adalah sebatang pohon yang ke luar dari dasar neraka jahim. mayangnya seperti kepala-kepala setan. Maka Sesungguhnya mereka benar-benar memakan sebagian dari buah pohon itu, Maka mereka memenuhi perutnya dengan buah zaqqum itu. kemudian sungguh setelah makan buah pohon zaqqum itu pasti mereka mendapat minuman yang bercampur dengan air yang sangat panas. kemudian Sesungguhnya tempat kembali mereka benar-benar ke neraka Jahim. (QS. As-Shaffat: 62 – 68)

Marilah kita perbaiki kualitas oreintasi kehidupan kita, harapan kita, doa-doa kita, bersihkan hati luruskan niat, dalam berilmu, dalam taat, persiapkan bekal amal soleh, persembahkan yang terbaik untukNya, dengan penuh kesadaran bahwa hidup ini sementara dan hanya kepadanya kelak kita semua 
kembali.


Note:Jadi teringat sebuah nasehat yang mengatakan: "kalau ingin tahu isi hati seseorang lihatlah dari doa-doa nya"

Ingin punya mobil baru?, baju baru, sepatu baru, lulus ujian, dapat jodoh, dapat rizki yang berlimpah, diberi usaha yang lancar, dll doa kesenangan duniawi, tapi lupa berdoa agar diberi hidayah, diturunkan ilham agar bisa bersyukur, mencintai al quran, dikarunia ketaatan, dilindungi dari siksa kubur, dijauhi dari siksa neraka, mohon tempat yang mulia di sisiNya, memohon surga (mariperbaiki doa-doa kita)

Mata'an Hasanan


Banyak ayat-ayat quran mengisahkan bagaimana kata rizki dan rahmat itu dijanjikan bagi siapa saja yang mau mengikuti Allah dan rosulNya, setelah memohon ampun dan bertaubat.

Kita lihat bagaimana para nabi mengatakan yang sama, Nabi Muhammad mengatakan:
"Dan hendaklah kamu meminta AMPUN ( اسْتَغْفِرُ) kepada Tuhanmu dan BERTAUBATLAH ( ثُمَّ تُوبُوا), niscaya Dia akan memberikan kenikmatan yang baik terus menerus" QS: 11:3


Maka dikatakan sebaik-baik doa adalah istighfar "astaghfirullah wa atuubu ilaih"

Nabi Hud berkata:
"Hai kaumku,mohonlah AMPUN kepada Tuhanmu lalu BERTAUBATLAH, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu" QS:11:52
(Hujan adalah rizki yang dengannya Allah limpahkan tumbuh-tumbuhan dan kehidupan)


Nabi Syu'aib berkata:
Mohonlah AMPUN kepada Tuhanmu lalu BERTAUBATLAH,sesungguhnya Tuhanku Maha Penyayang lagi Maha PENGASIH (rohiim)" QS:11:90


"Hendaklah kamu meminta AMPUN kepada Allah,agar kamu mendapat Rahmat" QS:27:46

"Ya Tuhanku berilah AMPUN dan berilah Rahmat" QS:23:118

Artinya rizki berupa kenikmatan dan Rahmat sering digandengkan dengan kata istighfar, sebagai bentuk buah dari hijrah (mohon ampun dan taubat), baik rizki dalam bentuk umum berupa kebutuhan hidup, maupun rizki berupa kenikmatan memahami agama itu sendiri dan rizki berupa buah dari keimanan, ilmu, ketenangan, pemahaman, kebahagiaan, suami/istri yang setia,sayang dan soleh,anak-anak yang menyenangkan dll bahkan rizki yang bukan berupa uang ini justru tidak bisa dibeli dengan uang.

Sedangkan rizki terbesar untuk orang mukmin (orang-orang yang konsisten kesetiaannya kepada Allah) kelak akan diberi rizki yang baik yaitu berupa surga (qod ahsanullahu lahu rizquhaa) Sesungguhnya Allah memberikan rezki yang baik kepadanya “ (QS: Ath Thalaq:11)

Itulah makna rizki yang sempurna, manakala kenikmatan-kenikmatan itu digunakan untuk semakin menambah ketaatan kepada Allah. Kenikmatan yang digunakan bukan untuk mendekatkan diri kepada Allah, kalau kita perhatikan di al quran maupun hadist, ia hanya berupa kesenangan (menggunakan kata mata'un), kesenangan duniawi yang bisa melalaikan. Kenikmatan yang Allah berikan baik berupa harta,istri anak-anak, harta yang tersimpan, kebun-kebun, tanah dll tidak menambah ketaatan bahkan lalai dan menjauhkan, ini bukanlah disebut rizki yang baik, bahkan bisa berupa istidroj. Maka, disurat hud, dikatakan siapa saja yang memohon ampun dan bertaubat akan diberikan kesenangan, yang bukan hanya sebatas kesenangan saja, tapi Allah menjanjikan kesenangan yang baik mata'an hasanan yang terus menerus ( مَّتَاعًا حَسَنًا 11:3.)

Sedangkan kata "kenikmatan sejati" buat orang beriman dikaitkan dengan kata janah, yaitu kenikmatan abadi jannatun na'iim.

Disini kita faham bahwa kata rizki sesungguhnya dikaitkan dengan konsekwensi ketaatan, sejatinya bukan digunakan untuk kemaksiatan. sedangkan kata mata' dikaitkan dengan kenikmatan berupa kesenangan yang bisa melalaikan, kecuali orang yang beriman, kesenangannya adalah kesenangan yang baik. Dan kita jadi mengerti bahwa rizki yang Allah berikan bukan hanya sebatas berupa materi, tapi rizki terbesar pertama adalah, Allah mengizinkan kita untuk istighfar dan bertaubat, mendapatkan hidayah, mendapat kelezatan keimanan, ketenangan, kebahagiaan, kemudahan dalam menghadapi ujian atau ditampakkan mudah meskipun ujian itu teramat sulit, diberi ketabahan,kesabaran, pengendalian, diberi kemuliaan baik dunia dan akhirat.


Oleh sebab itu, betapa banyak orang yang mendapat kesenangan dunia hanya merasa senang saja sesaat tapi hatinya tidak sungguh-sungguh bahagia, karena sejatinya rasa bahagia itu hanya bisa diraih dengan jalan ketaatan semata. Ruang kosong kebahagiaan itu hanya Allah yang bisa mengisinya, satu-satunya jalan adalah dengan mendekat dan memohon pada pemilikNya.
Apabila mendapat rizki, maka rizki yang diterima tersebut (memang seharusnya) difungsikan penggunaannya untuk ketaatan yang konsisten, sehingga berbuah kenikmatan yang terus menerus, sampai batas yang ditentukan sesuai kehendakNya (Allah memberi rizki dengan qadar dan takaran).

“Dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, kemudian mereka di bunuh atau mati, benar-benar Allah akan memberikan kepada mereka rezki yang baik (surga). Dan sesungguhnya Allah adalah sebaik-baik pemberi rezki” (QS. Al Hajj: 58)

"Padahal kenikmatan( مَتَاعُ) hidup di dunia ini (dibandingkan) akhirat hanyalah sedikit" QS:9:38

Orang-orang yang zalim hanya mementingkan KENIKMATAN yang mewah yang ada pada mereka QS:11:116

Kemudian kamu pasti akan ditanya pada hari itu tentang KENIKMATAN yang kamu megah-megahkan di dunia QS:102:8

Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya (ziyaadah: kenikmatan melihat wajah Allah). Dan wajah mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan). Mereka itulah penghuni surga,mereka kekal di dalamnya QS:10:26

Jadi, sebagai orang yang beriman, kita tetap punya kewajiban untuk mencari rizki, sesuai kesanggupan dan kadarnya masing-masing (tidak sama). Namun janganlah pandangan mata kita terpesona, yang menerbitkan rasa iri diiringi kecil hati karena membandingkan keadaan kita yang tidak segelimang orang lain lalu menjadi tidak bersyukur dan putus asa

Janganlah sekali-kali kamu menunjukkan pandanganmu kepada KENIKMATAN hidup (mata'na bihi) yang telah kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka QS:15:88

“Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: “Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan”, dan Allah Sebaik-baik Pemberi rezki” (QS. Al Jumu’ah:11)

Kesenangan-kesenangan dunia itu adalah ujian, bahkan bisa sebuah bentuk istidroj. Cinta Allah kepada kita tidak di ukur dari banyaknya harta, kemurkaan Allah juga tidak di ukur dari kemiskinan. Kesulitan juga tidak hanya milik orang miskin, bahkan betapa banyak orang yang secara materi hidup senang tapi jauh lebih sulit, rumit, pelik tertekan dan menderita hidupnya, hatinya terpecah belah.

Namun dengan iman, manusia tidak sendirian menghadapi persoalan-persoalannya seorang diri. Iman membuat manusia bertahan tidak masuk kedalam jurang kepedihan yang lebih dalam. Ada ilham yang turun di hati hati orang yang beriman, diantaranya Allah menjadikan kesulitan itu tampak mudah sehingga bisa dilalui, kelak setelah berlalu menjadi kenangan yang manis baik di dunia dan pahala di akhirat.

Untuk orang mukmin diberi rizki yang baik yaitu berupa surga (qod ahsanullahu lahu rizquhaa) Sesungguhnya Allah memberikan rezki yang baik kepadanya “ (QS. Ath Thalaq:11)

Semoga kita termasuk yang Allah sebutkan di dalam surat Yunus ayat 9:

Orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal soleh,mereka diberi hidayah oleh Tuhαn mereka karena keimananya, dibawah mereka mengalir sungai-sungai di dalam surga yang penuh kenikmatan (jannatin na'iim)

Amin yaa Robbal .alamiin