Banyak ayat-ayat quran mengisahkan bagaimana
kata rizki dan rahmat itu dijanjikan bagi siapa saja yang mau mengikuti Allah
dan rosulNya, setelah memohon ampun dan bertaubat.
Kita lihat bagaimana para nabi mengatakan yang
sama, Nabi Muhammad mengatakan:
"Dan hendaklah kamu meminta AMPUN ( اسْتَغْفِرُ) kepada Tuhanmu dan
BERTAUBATLAH ( ثُمَّ تُوبُوا), niscaya Dia akan memberikan kenikmatan yang baik terus menerus"
QS: 11:3
Maka dikatakan sebaik-baik doa adalah
istighfar "astaghfirullah wa atuubu ilaih"
Nabi Hud berkata:
"Hai kaumku,mohonlah AMPUN kepada Tuhanmu lalu BERTAUBATLAH, niscaya Dia
menurunkan hujan yang sangat deras atasmu" QS:11:52
(Hujan adalah rizki yang dengannya Allah limpahkan tumbuh-tumbuhan dan
kehidupan)
Nabi Syu'aib berkata:
Mohonlah AMPUN kepada Tuhanmu lalu BERTAUBATLAH,sesungguhnya Tuhanku Maha
Penyayang lagi Maha PENGASIH (rohiim)" QS:11:90
"Hendaklah kamu meminta AMPUN kepada
Allah,agar kamu mendapat Rahmat" QS:27:46
"Ya Tuhanku berilah AMPUN dan berilah Rahmat"
QS:23:118
Artinya rizki berupa kenikmatan dan Rahmat
sering digandengkan dengan kata istighfar, sebagai bentuk buah dari hijrah
(mohon ampun dan taubat), baik rizki dalam bentuk umum berupa kebutuhan hidup,
maupun rizki berupa kenikmatan memahami agama itu sendiri dan rizki berupa buah
dari keimanan, ilmu, ketenangan, pemahaman, kebahagiaan, suami/istri yang
setia,sayang dan soleh,anak-anak yang menyenangkan dll bahkan rizki yang bukan
berupa uang ini justru tidak bisa dibeli dengan uang.
Sedangkan rizki terbesar untuk orang mukmin
(orang-orang yang konsisten kesetiaannya kepada Allah) kelak akan diberi rizki
yang baik yaitu berupa surga (qod ahsanullahu lahu rizquhaa) Sesungguhnya Allah
memberikan rezki yang baik kepadanya “ (QS: Ath Thalaq:11)
Itulah makna rizki yang sempurna, manakala
kenikmatan-kenikmatan itu digunakan untuk semakin menambah ketaatan kepada
Allah. Kenikmatan yang digunakan bukan untuk
mendekatkan diri kepada Allah, kalau kita perhatikan di al quran maupun hadist,
ia hanya berupa kesenangan (menggunakan kata mata'un), kesenangan duniawi yang
bisa melalaikan. Kenikmatan yang Allah berikan baik berupa harta,istri
anak-anak, harta yang tersimpan, kebun-kebun, tanah dll tidak menambah ketaatan
bahkan lalai dan menjauhkan, ini bukanlah disebut rizki yang baik, bahkan bisa
berupa istidroj. Maka, disurat hud, dikatakan siapa saja yang memohon ampun dan bertaubat akan
diberikan kesenangan, yang bukan hanya sebatas kesenangan saja, tapi Allah
menjanjikan kesenangan yang baik mata'an hasanan yang terus menerus ( مَّتَاعًا
حَسَنًا 11:3.)
Sedangkan kata "kenikmatan sejati"
buat orang beriman dikaitkan dengan kata janah, yaitu kenikmatan abadi jannatun
na'iim.
Disini kita faham bahwa kata rizki
sesungguhnya dikaitkan dengan konsekwensi ketaatan, sejatinya bukan digunakan
untuk kemaksiatan. sedangkan kata mata' dikaitkan dengan kenikmatan berupa
kesenangan yang bisa melalaikan, kecuali orang yang beriman, kesenangannya
adalah kesenangan yang baik. Dan kita jadi mengerti bahwa rizki yang Allah
berikan bukan hanya sebatas berupa materi, tapi rizki terbesar pertama adalah,
Allah mengizinkan kita untuk istighfar dan bertaubat, mendapatkan hidayah,
mendapat kelezatan keimanan, ketenangan, kebahagiaan, kemudahan dalam menghadapi ujian atau ditampakkan mudah meskipun ujian itu
teramat sulit, diberi ketabahan,kesabaran, pengendalian, diberi kemuliaan baik
dunia dan akhirat.
Oleh sebab itu, betapa banyak orang yang
mendapat kesenangan dunia hanya merasa senang saja sesaat tapi hatinya tidak
sungguh-sungguh bahagia, karena sejatinya rasa bahagia itu hanya bisa diraih
dengan jalan ketaatan semata. Ruang kosong kebahagiaan itu hanya Allah yang
bisa mengisinya, satu-satunya jalan adalah dengan mendekat dan memohon pada
pemilikNya.
Apabila mendapat rizki, maka rizki yang
diterima tersebut (memang seharusnya) difungsikan penggunaannya untuk ketaatan
yang konsisten, sehingga berbuah kenikmatan yang terus menerus, sampai batas
yang ditentukan sesuai kehendakNya (Allah memberi rizki dengan qadar dan
takaran).
“Dan orang-orang yang berhijrah di jalan
Allah, kemudian mereka di bunuh atau mati, benar-benar Allah akan memberikan
kepada mereka rezki yang baik (surga). Dan sesungguhnya Allah adalah
sebaik-baik pemberi rezki” (QS. Al Hajj: 58)
"Padahal kenikmatan( مَتَاعُ)
hidup di dunia ini (dibandingkan) akhirat hanyalah sedikit" QS:9:38
Orang-orang yang zalim hanya mementingkan
KENIKMATAN yang mewah yang ada pada mereka QS:11:116
Kemudian kamu pasti akan ditanya pada hari itu
tentang KENIKMATAN yang kamu megah-megahkan di dunia QS:102:8
Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala
yang terbaik (surga) dan tambahannya (ziyaadah: kenikmatan melihat wajah
Allah). Dan wajah mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan).
Mereka itulah penghuni surga,mereka kekal di dalamnya QS:10:26
Jadi, sebagai orang yang beriman, kita tetap
punya kewajiban untuk mencari rizki, sesuai kesanggupan dan kadarnya
masing-masing (tidak sama). Namun janganlah pandangan mata kita terpesona, yang
menerbitkan rasa iri diiringi kecil hati karena membandingkan keadaan kita yang
tidak segelimang orang lain lalu menjadi tidak bersyukur dan putus asa
Janganlah sekali-kali kamu menunjukkan
pandanganmu kepada KENIKMATAN hidup (mata'na bihi) yang telah kami berikan
kepada beberapa golongan di antara mereka QS:15:88
“Dan apabila mereka melihat perniagaan atau
permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu
sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: “Apa yang di sisi Allah lebih baik
daripada permainan dan perniagaan”, dan Allah Sebaik-baik Pemberi rezki” (QS.
Al Jumu’ah:11)
Kesenangan-kesenangan dunia itu adalah ujian,
bahkan bisa sebuah bentuk istidroj. Cinta Allah kepada kita tidak di ukur dari
banyaknya harta, kemurkaan Allah juga tidak di ukur dari kemiskinan. Kesulitan
juga tidak hanya milik orang miskin, bahkan betapa banyak orang yang secara
materi hidup senang tapi jauh lebih sulit, rumit, pelik tertekan dan menderita
hidupnya, hatinya terpecah belah.
Namun dengan iman, manusia tidak sendirian
menghadapi persoalan-persoalannya seorang diri. Iman membuat manusia bertahan
tidak masuk kedalam jurang kepedihan yang lebih dalam. Ada ilham yang turun di
hati hati orang yang beriman, diantaranya Allah menjadikan kesulitan itu tampak
mudah sehingga bisa dilalui, kelak setelah berlalu menjadi kenangan yang manis
baik di dunia dan pahala di akhirat.
Untuk orang mukmin diberi rizki yang baik
yaitu berupa surga (qod ahsanullahu lahu rizquhaa) Sesungguhnya Allah
memberikan rezki yang baik kepadanya “ (QS. Ath Thalaq:11)
Semoga kita termasuk yang Allah sebutkan di dalam surat Yunus ayat 9:
Orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal
soleh,mereka diberi hidayah oleh Tuhαn mereka karena keimananya, dibawah mereka
mengalir sungai-sungai di dalam surga yang penuh kenikmatan (jannatin na'iim)
Amin yaa Robbal .alamiin