Seperti yang pernah disinggung
pada tulisan sebelumnya bahwa setiap insan memiliki nurani untuk mencari Tuhan
yang benar bagi jiwanya, sesuatu yang amat tinggi melebihi dirinya sendiri, yang
agung, yang disembah dan di puja di hatinya. Rasa ini bukan sekedar micro chip
yang ditanamkan bahkan lebih dalam karena memiliki signal ilahiah yang kuat
pancaran kebutuhannya yang tak mungkin terlihat kecuali oleh mata batin bahkan
lebih kuat jejaknya dari struktur DNA yang hanya diketahui secara ilmiah memuat
informasi-informasi (jejak historis) manusia secara lengkap, terlebih karena
“rasa ini sudah ada jauh sebelum ruh kita berpindah (ditiupkan) kedalam rahim,
sebelum cikal bakal manusia itu hidup. Sebuah “agreement” yang sudah terpatri
sejak di alam ruh yang kelak bersemayam dalam nurani akan siapakah Tuhannya dan
siapakah hambanya dalam ikatan syahadah yang agung, sehingga tak ada bayi yang
lahir kecuali sudah menyetujuinya.
Itulah yang membuat manusia
adakalanya merasa resah, hidup berkecukupan tapi hatinya gelisah, adakalanya
sedih tanpa sebab, merenung menangis sendiri dengan iringan pertanyaan mengapa
begini mengapa begitu, adakalanya begitu jelas hati bertanya tentang hakikat
Tuhan yang dirinduinya. Inilah pertanda bahwa ruh merindukan sesuatu yang
hilang, ada ketidaksesuaian, pertanda bahwa ruh kering butuh nutrisi ilahi
untuk membuatnya hidup, karena ternyata bukan harta yang membuat manusia
sungguh-sungguh hidup tapi hati yang setuju dengan “cahayaNya”. Kalau ada rasa
kegundahan seperti ini janganlah diabaikan, karena inilah pertanda awal
datangnya hidayah, sebuah panggilan hati yang ditindak lanjuti, karena ruh yang
baik itu selalu mengajak pulang ketempatnya dulu berasal melalui jalan pulang
yang baik (Shirothol mustaqim).
Jadi, tidakkah sepantasnya kita
memiliki kerinduan, rasa rindu yang melebihi kerinduan seorang anak yang telah
lama berpisah dengan ibu kandungnya? Karena Dia-lah sang Khalik yang telah
menciptakan kita?, yang kasih sayangnya melebihi kasih sayang seluruh orang tua
yang ada di bumi ini. Dia yang Maha mendengar dan mengetahui segala isi hati, tidakkah
kita ingin berjumpa denganNya?
Dia adalah Allah swt yang Maha
Agung sumber dari segala kehidupan dan kita adalah bagian dari kehendakNya oleh
sebab itu bagiNya keberadaan kita adalah penting dan bukan untuk hal yang
sia-sia. Fikirkanlah bagaimana sebetulnya Allah swt telah mempersiapkan semua
kebutuhan kita jauh sebelum kita ada. Jangan pernah berfikir bahwa langit itu
diciptakan untuk orang lain atau makhluk lain, pandangilah berulang-ulang, betapa
sebaliknya harus kita sadari bahwa langit itu diciptakan untuk kita. Semuanya
sudah dipersiapkan jauh sebelum kita ada, bintang-bintang itu semua bukan
kebetulan yang seolah tidak ada hubungannya dengan kita, bahkan awan-awan yang
keluar air hujan dari celah-celahnya, tidakkah
terfikirkan bahwa Allah sudah menghitung (menetapkan/mentaqdirkan)
berapa banyak rizki dari air hujan itu yang menetes dalam kehidupanmu, yang
menyentuh kulitmu, berapa jumlah air yang akan dipakai untuk mencuci, memasak?
membasahi tanah dimana kamu akan tinggal dan menghabiskan waktu-waktumu,
malaikat-malaikat yang mengiringimu yang mengantar rizkimu ? hingga, tak akan
mati seseorang sebelum habis rizki yang telah Allah swt tetapkan (tunaikan) untuknya.
Sekali lagi semuanya sudah Allah swt persiapkan sebelum kita ada.
Tidaklah kamu
melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara
(bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah
olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan
(butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti)
gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang
dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat
awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan (QS: 24:43)
Jadi jangan bilang hidup ini
sia-sia dan semua alam semesta ini tak ada hubungannya dengan kita. Karena
Allah swt menghitungnya (menetapkan) dengan teliti dan kesungguhan, alangkah
malunya bila kita tidak mensyukuri semua ini apalagi sampai menganggap bahwa
kehidupan kita ini tak ada gunanya.
Dialah Allah swt
Allah, Dialah
yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu)
sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah
kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya
dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa. (QS: 30:54) Maka apakah kamu
mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan
bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? (QS: 23:115) Sesungguhnya Kami
telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang
Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan
dia mendengar dan melihat. (QS: 76:2) Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah
telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat? (QS: 71:15) "Dia-lah
Yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan
hati." (Tetapi) amat sedikit kamu bersyukur. (QS: 67:23) Dia menciptakan langit dan bumi dengan haq.
Dia membentuk rupamu dan dibaguskanNya rupamu itu dan hanya kepada Allah-lah
kembali(mu). (QS: 64:3)
Demikianlah diantara ayat-ayat
Allah swt yang menyentuh yang seolah-olah kita manusia diajak bicara langsung
denganNya.
NamaNya Allah
Allah juga memperkenalkan diriNya
melalui Al Quran dengan bahasa yang mudah untuk dimengerti oleh seluruh
hamba-hambaNya yang memiliki latar belakang berbeda-beda disamping Ia memiliki
nama-nama lain yang indah dalam asma-ul-husna (QS: 7:180)
Sesungguhnya
Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku,
maka sembahlah Aku
dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. (QS: 20:14)
"Berdoalah
kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu (QS: 40:60)
"Ini adalah jalan
yang lurus, kewajiban Aku-lah (menjaganya) (QS: 15:41)
Demikianlah
kalimat-kalimatNya didalam Al Quran memberi petunjuk yang mengantar kerisauan hati kita
kepada sebuah jawaban yang pasti
Dialah
Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui
segala sesuatu (QS: 57:3) Dan hanya kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit
dan apa yang ada di bumi supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yang
berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan dan memberi balasan
kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (syurga).
(Yaitu) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang
selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu maha luas
ampunanNya. Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan)mu ketika Dia menjadikan
kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah
kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang
bertakwa. (QS: 53:31-32)
Allah juga mengetahui siapa-siapa saja yang hatinya merindui-Nya
Dan
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan
oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya (QS: 50:16)
Katakanlah: "Jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu
melahirkannya, pasti Allah mengetahui." Allah mengetahui apa-apa yang ada
di langit dan apa-apa yang ada di bumi. Dan Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu (QS: 3:29) Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku,
maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang
yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi
(segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu
berada dalam kebenaran (QS: 2:186)
Jangan biarkan hati kita membatu
Jadi,
jangan biarkan hati terus-menerus gundah tanpa dicari jawabannya, dan Jangan
biarkan hati kita membatu
Kemudian
setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal
diantara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan
diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan
diantaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan
Allah sekali-sekali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan (QS: 2:74)
Tapi, marilah
kita memohon
"Ya
Tuhanku,
berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah
aku ke dalam golongan
orang-orang yang saleh,
(QS: 26:83)
"Ya
Tuhan kami,
janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada
kesesatan sesudah
Engkau beri petunjuk kepada kami,
dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari
sisi Engkau;
karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)."
(QS:
3:8)
Amin ya
rabbal ‘alamiin.
Sebelumnya
Love Expression
Anti Dholal
Jalan yang Lurus
Jiwa yang Tenang
Hidayah
Laughter and Tears
Agama Perlukah
Hati Yang Tenang
Grafik Kehidupan
Bersihkan hati luruskan niat