Monday 3 December 2012

"Agama" Perlukah.?

Keyakinan

Membaca status update blackberry seorang teman yang bunyinya "ayo semangat bila jatuh bangun lagi gagal coba lagi". Hmmm.....cukup semangat dan benar juga ya kata-katanya. Aku jadi berfikir kita memang harus memelihara semangat untuk apapun status kita, baik seorang anak, sebagai murid, sebagai ibu, ayah, pegawai atau apapun kita. 24 jam dalam sehari kita berusaha memaksimalkan peranan kita, tanpa semangat mana mungkin semuanya beres dan memuaskan. Begitulah hidup masing-masing kita melaluinya dengan cara berbeda-beda dan mewarnainya dengan corak yang tak sama.

Namun disatu sisi, aku terus berfikir untuk apa sebenarnya semua keletihan itu ditujukan? maksudnya apa akhirnya ? semua jerih payah dan perjuangan itu untuk apa ? kenapa kita harus mencoba, kenapa kita harus gagal, kenapa dan kenapa kita harus bangkit ?

Aku hanya mencoba memahami dari sudut yang berbeda, bahwa kegagalan itu seharusnya hanya terjadi pada sesuatu yang kita "tidak tahu", atau belum tahu. Di ranah yang asing yang belum pernah kita fahami sama sekali sehingga peluangnya adalah hanya dua gagal atau berhasil. 

Sesungguhnya ada hal-hal yang bisa di uji coba, seperti bikin kue, membuat resep atau ramuan atau bahkan penemuan ilmiah yang membutuhkan observasi, hipotesa dan rangkaian penelitian lainnya. Tapi ada hal lain yang tidak bisa di uji coba , kita hanya perlu menjalankan langkah-langkahnya atau kisi-kisinya, prinsip-prinsip dasarnya atau yang lebih jelas adalah aturan mainnya yang lebih populer disebut sebagai "hukum".

Kita mungkin sering mendengar tentang hukum para ahli atau ilmuwan seperti hukum Phytagoras, Archimedes, Enstein dan lain-lain yang menjelaskan rinci tentang sesuatu dengan lebih detail. Lalu tidakkah pernah kita berfikir bahwa seluruh alam semesta langit dan bumi beserta isinya juga memiliki hukum yang lebih tinggi yang dengannya semua itu bisa membuat seluruh kehidupan itu bertahan ?. Tidakkah kita fikirkan apa jadinya bila seluruh alam ini tidak pasti dan setiap detiknya selalu diuji coba ? suatu saat langit terbuka, satu hari dicoba lagi matahari dijadikan berjarak lebih dekat 500 m ? 

Sungguh, manusia itu butuh aturan yang jelas, manusia butuh petunjuk yang lebih clear tentang kehidupan itu sendiri dan misi apa yang ia bawa di bumi ini, dan aku tidak pernah berfikir dengan melihat fakta semesta alam bahwa kita disini hanya untuk sesuatu yang ga jelas, kabur samar-samar atau sekedar berlalu saja secara kebetulan.

Mencari pemilik semua kehidupan ini adalah langkah awal yang paling tepat, siapakah Dia, seperti apa sifat-sifatNya, apa saja yang diinginkanNya atas semua kehidupan yang Ia ciptakan ini ? dan apa saja yang tidak Ia kehendaki. Dan...manusia biasanya menyebut sesuatu yang agung itu dengan satu kata yaitu TUHAN. Dan, bila kau ingin mencari Tuhan kehidupan maka carilah dan pastikan bahwa Tuhan itu adalah Maha Hidup dan tidak bisa mati.

Dia pasti memiliki aturan yang jelas yang dengan kejelasan dan "kepastiannya yang mutlak" membuat perkataannya di "percaya" tanpa jeda keraguan, dan manusia menyebutnya sebagai sebuah KEYAKINAN yang dengan keyakinan itu manusia mendapat petunjuk secara rinci yang apabila manusia semakin awal mengetahuinya dan memahaminya maka semakin terhindar dari satu kata yang tidak kita sukai yaitu "gagal". Itulah mengapa kita memrlukan AGAMA, agama yang jelas dengan guide book standard tinggi yang melindungi hak-hak setiap hambaNya baik kehidupan dibumi ataupun kehidupan setelahnya (Al Quran).

Jadi kata gagal bangkit lagi jatuh lalu bangun lagi itu tidak akan terjadi dalam hal-hal yang prinsip seperti menikah, mendidik anak, menghargai sesama, hutang piutang, dan lain-lain lini kehidupan. Adapun kesalahan-kesalahan kecil adalah tidak mustahil dan tidak bisa dihindari tapi itu bukan prinsip dan masih bisa diperbaiki.

Tugas kita yang sudah terlanjur umurnya banyak (tua) tapi pemahaman agamanya masih sedikit, sesungguhnya tidak ada kata terlambat untuk membuka diri dan membuka hati sekaligus menerima kenyataan dan diri sendiri dan rela menjalani kesempatan yang masih tersisa.

Agama satu-satunya jalan keluar yang membuat kita tidak buta dan bingung dan aku menemukan kesempurnaan dalam nilai Islam yang menata manusia baik dari sisi fisik ataupun lebih lagi ruhiyah. Bukan hanya masalah ibadah yang sudah diatur jelas, tapi juga cara berjalan yang tidak boleh angkuh, pentingnya senyum, memilih makanan hanya yang pantas dimakan (halal), membersihkan badan dan memakai harum-haruman, hingga tata krama yang sederhana seperti adab (etika) mengetuk pintu.dan "hukum" itu sudah ada sejak lebih dari 14 abad yang lalu hingga kini tak berubah 1 hurufpun, dan aku bangga mendapatkannya. Alhamdulillah

Wallau'alam






No comments:

Post a Comment