Thursday 13 December 2012

Aku memanggilNya Allah




Seperti yang pernah disinggung pada tulisan sebelumnya bahwa setiap insan memiliki nurani untuk mencari Tuhan yang benar bagi jiwanya, sesuatu yang amat tinggi melebihi dirinya sendiri, yang agung, yang disembah dan di puja di hatinya. Rasa ini bukan sekedar micro chip yang ditanamkan bahkan lebih dalam karena memiliki signal ilahiah yang kuat pancaran kebutuhannya yang tak mungkin terlihat kecuali oleh mata batin bahkan lebih kuat jejaknya dari struktur DNA yang hanya diketahui secara ilmiah memuat informasi-informasi (jejak historis) manusia secara lengkap, terlebih karena “rasa ini sudah ada jauh sebelum ruh kita berpindah (ditiupkan) kedalam rahim, sebelum cikal bakal manusia itu hidup. Sebuah “agreement” yang sudah terpatri sejak di alam ruh yang kelak bersemayam dalam nurani akan siapakah Tuhannya dan siapakah hambanya dalam ikatan syahadah yang agung, sehingga tak ada bayi yang lahir kecuali sudah menyetujuinya.

Itulah yang membuat manusia adakalanya merasa resah, hidup berkecukupan tapi hatinya gelisah, adakalanya sedih tanpa sebab, merenung menangis sendiri dengan iringan pertanyaan mengapa begini mengapa begitu, adakalanya begitu jelas hati bertanya tentang hakikat Tuhan yang dirinduinya. Inilah pertanda bahwa ruh merindukan sesuatu yang hilang, ada ketidaksesuaian, pertanda bahwa ruh kering butuh nutrisi ilahi untuk membuatnya hidup, karena ternyata bukan harta yang membuat manusia sungguh-sungguh hidup tapi hati yang setuju dengan “cahayaNya”. Kalau ada rasa kegundahan seperti ini janganlah diabaikan, karena inilah pertanda awal datangnya hidayah, sebuah panggilan hati yang ditindak lanjuti, karena ruh yang baik itu selalu mengajak pulang ketempatnya dulu berasal melalui jalan pulang yang baik (Shirothol mustaqim).

Jadi, tidakkah sepantasnya kita memiliki kerinduan, rasa rindu yang melebihi kerinduan seorang anak yang telah lama berpisah dengan ibu kandungnya? Karena Dia-lah sang Khalik yang telah menciptakan kita?, yang kasih sayangnya melebihi kasih sayang seluruh orang tua yang ada di bumi ini. Dia yang Maha mendengar dan mengetahui segala isi hati, tidakkah kita ingin berjumpa denganNya?

Dia adalah Allah swt yang Maha Agung sumber dari segala kehidupan dan kita adalah bagian dari kehendakNya oleh sebab itu bagiNya keberadaan kita adalah penting dan bukan untuk hal yang sia-sia. Fikirkanlah bagaimana sebetulnya Allah swt telah mempersiapkan semua kebutuhan kita jauh sebelum kita ada. Jangan pernah berfikir bahwa langit itu diciptakan untuk orang lain atau makhluk lain, pandangilah berulang-ulang, betapa sebaliknya harus kita sadari bahwa langit itu diciptakan untuk kita. Semuanya sudah dipersiapkan jauh sebelum kita ada, bintang-bintang itu semua bukan kebetulan yang seolah tidak ada hubungannya dengan kita, bahkan awan-awan yang keluar air hujan dari celah-celahnya, tidakkah  terfikirkan bahwa Allah sudah menghitung (menetapkan/mentaqdirkan) berapa banyak rizki dari air hujan itu yang menetes dalam kehidupanmu, yang menyentuh kulitmu, berapa jumlah air yang akan dipakai untuk mencuci, memasak? membasahi tanah dimana kamu akan tinggal dan menghabiskan waktu-waktumu, malaikat-malaikat yang mengiringimu yang mengantar rizkimu ? hingga, tak akan mati seseorang sebelum habis rizki yang telah Allah swt tetapkan (tunaikan) untuknya. Sekali lagi semuanya sudah Allah swt persiapkan sebelum kita ada.

Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan (QS: 24:43)  

Jadi jangan bilang hidup ini sia-sia dan semua alam semesta ini tak ada hubungannya dengan kita. Karena Allah swt menghitungnya (menetapkan) dengan teliti dan kesungguhan, alangkah malunya bila kita tidak mensyukuri semua ini apalagi sampai menganggap bahwa kehidupan kita ini tak ada gunanya.

Dialah Allah swt
Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa. (QS: 30:54) Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? (QS: 23:115) Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat. (QS: 76:2) Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah menciptakan tujuh langit bertingkat-tingkat? (QS: 71:15) "Dia-lah Yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati." (Tetapi) amat sedikit kamu bersyukur. (QS: 67:23) Dia menciptakan langit dan bumi dengan haq. Dia membentuk rupamu dan dibaguskanNya rupamu itu dan hanya kepada Allah-lah kembali(mu). (QS: 64:3)

Demikianlah diantara ayat-ayat Allah swt yang menyentuh yang seolah-olah kita manusia diajak bicara langsung denganNya.

NamaNya Allah     
                                                                                                                                
Allah juga memperkenalkan diriNya melalui Al Quran dengan bahasa yang mudah untuk dimengerti oleh seluruh hamba-hambaNya yang memiliki latar belakang berbeda-beda disamping Ia memiliki nama-nama lain yang indah dalam asma-ul-husna (QS: 7:180)

Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, 
maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. (QS: 20:14) 
"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu (QS: 40:60) 
"Ini adalah jalan yang lurus, kewajiban Aku-lah (menjaganya) (QS: 15:41)

Demikianlah kalimat-kalimatNya didalam Al Quran memberi  petunjuk yang mengantar kerisauan hati kita kepada sebuah jawaban yang pasti

Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu (QS: 57:3) Dan hanya kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (syurga). (Yaitu) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu maha luas ampunanNya. Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan)mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa. (QS: 53:31-32)

Allah juga mengetahui siapa-siapa saja yang hatinya merindui-Nya

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya (QS: 50:16) Katakanlah: "Jika kamu menyembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu melahirkannya, pasti Allah mengetahui." Allah mengetahui apa-apa yang ada di langit dan apa-apa yang ada di bumi. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu (QS: 3:29) Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran (QS: 2:186)

Jangan biarkan hati kita membatu

Jadi, jangan biarkan hati terus-menerus gundah tanpa dicari jawabannya, dan Jangan biarkan hati kita membatu

Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal diantara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-sekali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan (QS: 2:74)

Tapi, marilah kita memohon

"Ya Tuhanku, 
berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah 
aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh, 
(QS: 26:83)

"Ya Tuhan kami, 
janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada 
kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, 
dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; 
karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)." 
(QS: 3:8)

Amin ya rabbal ‘alamiin.



Sebelumnya


Love Expression
Anti Dholal
Jalan yang Lurus
Jiwa yang Tenang
Hidayah
Laughter and Tears
Agama Perlukah
Hati Yang Tenang
Grafik Kehidupan
Bersihkan hati luruskan niat




No comments:

Post a Comment