Wednesday 5 December 2012

Anti Dholal


Kata adh-dhalallin berasal dari kata dhalla - yadhillu yang secara bahasa sesat, bingung, tidak mengetahui arah yang akhirnya dimaknai sesat dari jalan kebenaran atau lawan dari hidayah atau petunjuk. Lebih dari 100 dengan berbagai arti yang diartikan sebagai bentuk jauh dari kebenaran.

"Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat,sesat yang nyata. " QS: 33:36

"dan siapa yang sesat maka sesungguhnya dia semata-mata sesat buat (kerugian) dirinya sendiri"
QS: 39:41

"Siapakah yang lebih sesat daripada orang yang selalu berada dalam penyimpangan yang jauh?"
QS: 41:52

Maka sudah sepatutnya kita wajib mencari petunjuk yang benar agar kita terhindar dari kebingungan, atau tersesat terlalu jauh hingga tak tahu jalan pulang (akhirat), karena hidayah Islam-lah satu-satunya jalan yang mengantarkan manusia minimal menemukan kebahagiaan ukhrawinya dan puncak dari hidayah adalah kebahagiaan yang kekal bukan kebahagiaan semu dan sementara.

Setidaknya ada 4 hal yang harus kita lakukan agar tidak tersesat :

  1.  Bersungguh-sungguh memohon kepada Alloh swt agar Ia membimbing kita dengan diawali taubat dan diikuti dengan perbuatan baik dengan mencontoh apa-apa yang diterangkan secara jelas didalam Al Quran maupun yang telah dicontohkan oleh Rosulullah saw dalam sunah-sunahnya. Hal ini tidak mudah karena ini berarti kita merubah kebiasaan-kebiasaan buruk kita menjadi mencoba berbuat baik lalu mempertahankan dan lama-lama menjadi kebiasaan untuk terus berbuat baik. Merenung dan mengenal diri sendiri adalah langkah awal sederhana yang baik sebelum mengenal siapa Tuhan kita, karena  sesungguhnya didalam diri kita penuh keajaiban dan keluarbiasaan andai saja kita mau memikirkannya, bahkan diri manusia digambarkan seperti miniatur alam semesta. Kemudian baru mencari tahu siapakah Tuhan kita, banyak meluangkan waktu untuk memikirkanNya adalah lebih utama dibandingkan kewajiban lainnya. Kemudian berusaha memahami sumber informasi kehidupan yang akurat dari pemilik kehidupan itu sendiri yaitu firmanNya dalam Al Quran. Tentu memprioritaskan mengkaji ayat perayat adalah juga lebih utama dibandingkan aktifitas yang lain, karena dengan mengenal Alloh swt kita menemukan "alasan" mengapa kita melakukan semua aktifitas kita, tanpa mengenalNya dan menjadikanNya sebagai alasan maka seluruh kehidupan kita tak berarti dan sia-sia. Jadi hidayah yang benar akan membebaskan kita dari kebingungan, kegalauan hidup dan tidak bingung lagi apa yang harus dilakukan kedepan.
  2. Memelihara hidayah yang sudah kita peroleh dengan konsisten penuh keyakinan yang kuat. Jangan dikalahkan oleh hawa nafsu dan kembali bersikap jahil seperti sedia kala. Karena dengan hidayah itulah kehidupan kita menjadi bernilai dan berkualitas, dengan hidayah juga kehidupan kita menjadi berbeda dengan kehidupan orang-orang yang sesat. Hidayah membuat diri manusia menjadi mulia.
  3. Setelah memlihara, nilai itupun harus kokoh karena tak ada kehidupan yang bebas dari ujian. Kita boleh menangis karena rasa sakit yang kita derita, kita juga boleh bersedih karena ada hal-hal yang menekan perasaan kita, masalah pekerjaan atau ujian hidup lainnya yang terasa menghimpit dan menjadi sulit. Namun harus tetap diingat, sesulit apapun keadaan kita jagalah dan sayangi diri kita agar jangan sampai berputus asa (putus harapan dari pertolongan Alloh swt) dan akhirnya jiwa lesu tak bersemangat akhirnya nilai itu menjadi pudar dan hidayah menjadi hilang dan kita kembali ketitik nol lagi. Tapi justru jadikan moment ujian ini sebagai sarana mendekatkan diri kepadaNya sekaligus membuktikan kebenaran bahwa Ia Maha mendengar Ia Maha melihat dan Ia Maha Pengasih dan Penyayang dan juga Ia yang Maha mengabulkan doa. Jadi kalau kita tegar, tak mungkinlah hasilnya sama antara orang yang sesat dengan kita yang telah memperjuangkan hidayah itu dengan susah payah.
Demikianlah, agar kita semua mampu menelusuri jalan yang terbentang dihadapan kita, dijalan yang luas dan lurus (shirothol mustaqim), agar kita termasuk golongan orang-orang yang berhasil dalam menjalankan misi kehidupan kita di bumi untuk selanjutnya berpindah ke alam yang lain yang tak memiliki batas ruang dan waktu.







No comments:

Post a Comment