HÎJRĂH
Hijrah sebagaimana
maknanya:
✿ Makaniyah : berpindah ϑαri satu tempat ke tempat lainnya
✿ Ma'nawiyah : berpindah ϑαri perbuatan atau kebiasaan buruk kepada perbuatan Чαπƍ baik.
Dαn didalam Al quran hijrah juga berarti:
✿ PENGORBANAN menuju Allah
swt ,berlari menuju Allah swt , juga berarti
✿ PERTOLONGAN yakni menolong agama Allah swt (QS 9:40, QS 22:58)
✿ PERTOLONGAN yakni menolong agama Allah swt (QS 9:40, QS 22:58)
Dαn hijrah adalah
sebuah keharusan buat setiap orαng yang beriman agar bersungguh² berlari menuju
ketaatan kepadaNya (QS 51:50) sebagaimana disunahkan kepada para nabi, hijrah juga
sekaligus sebagai sarana penilaian eksistensi manusia di muka bumi yang bisa dilihat
ϑαri seberapa besar kesungguhannya dαlαm
berhijrah (QS:51:56).
Inilah sebenarnya
tujuan hidup manusia berdasarkan Al Quran, agar mengeluarkan manusia ϑαri
segala bentuk kegelapan menuju cahaya petunjuk Чαπƍ
jelas, ϑαri segala macam bentuk kecemasan,
kurafat, tradisi nenek moyang, ritual taklid (ikut²an), kebingungan, kebodohan
Чαng berserak², ϑαn
depresi akibat nilai Чαng
brutal tidak jelas arahnya kemana, menuju alam berfikir Чαng bersih, baik spiritual
maupun kehidupan dunianya sesuai petunjuk Allah swt yaitu Al Quran dan sunah, jadi bukan tradisi
nenek moyang maupun bentuk-bentuk kejahiliyahan, dan isme-isme lainnya.
“Alif, laam raa.
(Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia
dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka,
(yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.“ (QS: 14:1)
“(Dan mengutus) seorang Rasul yang membacakan kepadamu
ayat-ayat Allah yang menerangkan (bermacam-macam hukum) supaya Dia mengeluarkan
orang-orang yang beriman dan beramal saleh dari kegelapan kepada cahaya. Dan
barangsiapa beriman kepada Allah dan mengerjakan amal yang saleh niscaya Allah
akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya Allah
memberikan rezki yang baik kepadanya” QS: 65:11)
Jadi menolong diri
sendiri ϑαri segala bentuk
kegelapan di dunia sebelum kegelapan di akhirat adalah urgent dan prioritas, karena
tidak ada Чαng
bisa menolong diri kita kecuali diri kita sendiri dan memohon pertolongan dari-Nya.
Kelak, pada akhirnya kita masing-masing akan berpulang, sendiri-sendiri bersama
sαhαbαt setia masing-masing yakni: ❛amal❜
"Sesungguhnya orang-orang Чαng beriman,orang-orang Чαng berhijrah & berjihad
di dalan Allah swt ,merekα itu mengharapkan rahmat , ϑαn Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang” (QS:2:218)
⁰•ₒ✿ₒ•⁰•⁰♡ₒ•⁰•⁰♡•ₒ♡ₒ•⁰•ₒ✿⁰•ₒ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang
yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat
Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”
(QS:2:218)
Merekalah
orang-orang yang terpilih dari umat ini. Allah swt menjadikan mereka sebagai pengharap.
Sesungguhnya siapa yang berharap akan mendapatkan apa yang diharapkan dan siapa
yang takut ia akan lari darinya (Fathul Qodir 1: 219)
Merekalah
orang-orang yang beriman, yang berhijrah dari suatu tempat atau keadaan yang
tidak memungkinkan bagi dirinya menegakkan keimanan menuju tempat lain atau
keadaan lain yang lebih kondusif agar dapat meraih harapannya untuk lebih dekat
dengan Rabbnya. Berhijrahlah apabila
dirasakan ruhmu tidak bisa bertumbuh, bukankah tujuan kita adalah untuk
menghidupkan ruh? Bagaimanalah bila ruh itu mati?
Bentuk kata mudhari
yarjuna (mengharap) mengisyaratkan bahwa walau mereka telah beriman dengan
segenap jiwa dan raganya namun hati mereka diliputi rasa cemas yang disertai
harapan mendapat rahmatNya. Inilah kondisi khouf dan rodja (takut dan harap), dua
sayap dalam kehidupan keimanan yang senantiasa ingin lebih baik dan lebih baik
lagi.
Orang-orang yang
terpilih dengan harapan yang kuat akan perjumpaan dengan Rabbnya, mereka
bersungguh-sungguh berjihad melakukan perbaikan-perbaikan bagi dirinya, HÎJRĂH cintanya,
hatinya, cara berfikirnya, seleranya hidupnya dan semua oreintasinya hanya
karena Allah swt semata dengan menyesuaikan diri, mencintai apa-apa yang Allah
cintai dan membenci apa yang allah benci.
⁰•ₒ✿ₒ•⁰•⁰♡ₒ•⁰•⁰♡•ₒ♡ₒ•⁰•ₒ✿⁰•ₒ
“Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia
mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan
orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan
mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni
neraka; mereka kekal di dalamnya. “ QS: 2:257
Allah swt pelindung
bagi orang-orang yang beriman, yang mengikuti keridhoanNya, mengeluarkan manusia dari gelapnya kekufuran,
kebimbangan, kegalauan, keraguan menuju cahaya yang terang dan sangat jelas. Sedangkan
orang-orang kafir maka pelindung mereka adalah setan yang menghiasi hati mereka
dengan menampakkan keindahan pada kebodohan dan kesesatan dan kesukaan pada
perbuatan yang sia-sia dan penuh kebohongan/kepalsuan.
Perhatikan
bagaimana Allah menjelaskan kata an nuur (cahaya) dalam bentuk tunggal
dan menyebutkan azh zhulumaat (kegelapan) dalam bentuk jamak. Hal ini karena
cahaya kebenaran itu hanya satu sedangkan kemaksiatan/kekufuran itu banyak
jenisnya, dan seluruhnya adalah bathil.
⁰•ₒ✿ₒ•⁰•⁰♡ₒ•⁰•⁰♡•ₒ♡ₒ•⁰•ₒ✿⁰•ₒ
HÎJRĂH adalah ujian, bahwa
orang-orang yang sudah bersyahadah tidak cukup dengan syahadahnya saja, hanya HÎJRĂH status saja, tapi
juga harus bersabar menghadapi ujian dan rintangan menegakkan ajaran agama,
menjalankan perintahnya sehingga teruji aqidahnya.
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan
(saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji
lagi? Dan sesungguhnya kami
telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah
mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang
yang dusta”. QS: 29: 2-3
Tugas kita adalah
menumbuhkan kesadaran bahwa kehidupan itu ada karena ruh, dan ruh itu hidup
hanya dengan cara mendekat pada pemiliknya, karena tidak semua manusia yang
hidup itu hidup hakikatnya, dan ruh yang hidup itu kelak rizkinya melimpah
ketika mereka berpulang kepada Rabbnya. Bersihkanlah hati dan fikiran,
kosongkan penghuni lama agar penghuni baru bisa masuk, dari kegelapan berganti
cahaya.
Wallahu’alam
Ref:
Shahih Tafsir Ibnu Katsir Syaikh Shafiyyurahman al Mubarakfuri,
HÎJRĂH dalam Pandangan Al Quran Dr Ahzami
Sebelumnya:
Bertambah dan Berkurangnya Iman
Katup Hati
Kekuatan
Sebelumnya:
Bertambah dan Berkurangnya Iman
Katup Hati
Kekuatan
No comments:
Post a Comment