Saturday 9 May 2015

Penyesalan Tiada Guna

Kita kadang tidak sabar ketika menghadapi situasi yang tidak sesuai harapan. Marah,benci, kecewa kadang putus asa. Membaranya panasnya marah, mendengusnya benci, sakitnya kecewa dan gelapnya jalan keluar keputus asaan makin membuat kacau fikiran karena penuh dengan tujuan selangkah, apalagi nafsu yang sudah gα tahan, pengen semuanya serba segera.

Dalam surat 11:15, ditafsirkan oleh At Tabari dan Ibnu Kasir: barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia (saja) dan (demi mendapatkan) perhiasannya (saja) dengan tujuan dunia saja, ibadahnya (puasa,shalat,tahajud) doa2nya hanya untuk mencari dunia saja, dan dengannya ia menjadi riya , maka Allah akan memberikan balasan sesuai dengan apa yang ia ikhtiarkan, ia mendapat balasan pekerjaannya di dunia dengan sempurna & sama sekali tidak dirugikan, namun di akhirat tidak mendapat apa-apa, kecualiorang mukmin, kebaikannya akan dibalas baik di dunia maupun di akhirat.

Sebagai mukmin tentu kita tidak ingin seperti ini. Jangan sampai kita terlena, memiliki kebiasaan dan cara hidup yang sama, sama seperti orang-orang yang dijelaskan dalam ayat tersebut yang hanya memikirkan kenikmatan dan kepuasan serba sesaat dunia saja.

Mari berlindung dari penyesalan tiada akhir, sebab kesulitan ujian dan musibah itu bukan hanya menimpa orang mukmin, orang kafirpun merasakan kesulitan hidup yang sama, semua manusia harus berusaha untuk bertahan hidup. 

Kalau begitu, kalau memang kesulitan itu adalah sebuah sunatullah yang harus dihadapi manusia, maka alangkah baiknya bila kita mengisi waktu melaluinya dengan kesungguhan keimanan, sebagai tanda syukur atas hidayah iman yang sudah Allah berikan kepada kita, sementara milyaran orang lainnya tertahan tidak mendapatkannya. 

Kita lekatkan setiap perbuatan dengan niat karenaNya, maka perjuangan dan bertahan hidup kita jadi berbeda nilainya bagai langit dan bumi hanya karena niatnya. Ingatlah pada akhirnya hanya kepadaNya kita semua akan kembali.

Saudaraku, janganlah agama itu didekati hanya disaat-saat mendesak, saat sakit parah, gelimang penderitaan, terancam kematian, saat sudah sekarat, sungguh ini adalah sebuah penghormatan yang tidak elok, berimannya hanya di tepi-tepi.

Bayangkan kabar kisah yang sudah "pasti" akan terjadi, tentang keadaan di neraka itu siksaannya tidak bisa dibandingkan dengan rasa sakit di dunia, rasa kesal kita,sedih, kecewa, menahan diri dari putus asa. 

Kehidupan disana lebih buruk dari itu semua bahkan lebih buruk dari binatang. Sedihnya ribuan kali lipat,sakitnya dan penderitaannya, belum lagi penyesalannya karena pintu neraka sudah ditutup rapat, semua serba terlambat. Bahkan kematian yang mereka harapkan terulang kembali tak kunjung datang. Itulah balasan bagi orang-orang yang tidak punya tujuan hidup lupa akhirat, hidup berakhir tanpa bekal. Inilah penyesalan yang tak berguna tak berarti.

Satu-satunya makanan hanyalah buah dari duri yang amat pahit dan pohon zaqum. Minuman mereka adalah darah dan nanah. Kulit mereka mengelupas, daging terbakar dan darah berceceran dimana-mana, kehidupan penuh kehinaan tertekan, tangan-tangan terikat pada leher mereka, mereka dimasukkan ditengah api, selamanya ( Harun yahya, indahnya Islam kita, 2004)

Allah swt berfirman:"Apakah (makanan surga) itu hidangan yang lebih baik ataukah pohon zaqqum. Sesungguhnya Kami menjadikan pohon zaqqum itu sebagai siksaan bagi orang-orang yang zalim. Sesungguhnya Dia adalah sebatang pohon yang ke luar dari dasar neraka jahim. mayangnya seperti kepala-kepala setan. Maka Sesungguhnya mereka benar-benar memakan sebagian dari buah pohon itu, Maka mereka memenuhi perutnya dengan buah zaqqum itu. kemudian sungguh setelah makan buah pohon zaqqum itu pasti mereka mendapat minuman yang bercampur dengan air yang sangat panas. kemudian Sesungguhnya tempat kembali mereka benar-benar ke neraka Jahim. (QS. As-Shaffat: 62 – 68)

Marilah kita perbaiki kualitas oreintasi kehidupan kita, harapan kita, doa-doa kita, bersihkan hati luruskan niat, dalam berilmu, dalam taat, persiapkan bekal amal soleh, persembahkan yang terbaik untukNya, dengan penuh kesadaran bahwa hidup ini sementara dan hanya kepadanya kelak kita semua 
kembali.


Note:Jadi teringat sebuah nasehat yang mengatakan: "kalau ingin tahu isi hati seseorang lihatlah dari doa-doa nya"

Ingin punya mobil baru?, baju baru, sepatu baru, lulus ujian, dapat jodoh, dapat rizki yang berlimpah, diberi usaha yang lancar, dll doa kesenangan duniawi, tapi lupa berdoa agar diberi hidayah, diturunkan ilham agar bisa bersyukur, mencintai al quran, dikarunia ketaatan, dilindungi dari siksa kubur, dijauhi dari siksa neraka, mohon tempat yang mulia di sisiNya, memohon surga (mariperbaiki doa-doa kita)

No comments:

Post a Comment