Tuesday 2 June 2015

Yang Paling Allah Tidak Ridhoi

Materi Tauhid 5
┈┈»̶·̵̭̌ ·̵̭̌«̶┈┈

Yang Paling Allah Tidak Ridhoi Adalah Kekufuran

Tidak akan selamat dan tidak ada tempat bagi siapa saja yang mengkufuriNya, karena seluruh alam semesta baik dunia dan akhirat ini adalah milikNya, maka celakalah barangsiapa yang mendustakan dan berpaling dariNya. Di ayat sebelumnya sudah dijelaskan bahwa tujuan diciptakannya jin dan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah Semata:

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku" QS:51:56

Kemudian coba kita simak ayat yang juga ditujukan pada jin dan manusia berikut ini:

"Hai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri yang menyampaikan kepadamu ayat-ayatKu dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini? Mereka berkata: "kami menjadi saksi atas diri kami sendiri", kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri, bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir" QS: 6:130

Ayat diatas adalah celaan terhadap jin dan manusia pada hari kiamat, pada akhirnya mereka menyadari bahwa kehidupan dunia telah menipu mereka dan mereka mengakui sendiri kekafiran mereka namun kejujuran mereka itu sudah tidak ada gunanya lagi.

"Yang demikian itu adalah karena Tuhanmu tidaklah MEMBINASAKAN kota-kota secara aniaya, sedang penduduknya dalam keadaan lengah"QS: 6:131

Maksudnya tidaklah Allah mengazab suatu penduduk suatu kota, melainkan sebelumnya diutus seorang rosul yang menyampaikan KALIMAT TAUHID, memberi peringatan, menjadi saksi dan memberi kabar kepada mereka.

Oleh karena itu kita memahami bahwa diturunkannya para rosul pada setiap umat adalah untuk menegakkan tauhid, TAUHID ADALAH ALASAN mengapa para rosul itu diturunkan. Agar (baik jin) terutama manusia selamat baik di dunia maupun di akhirat. (Kedepan akan dijelaskan hubungannya antara jin dan manusia yang saling membantu dalam kekufuran, kemusyirakn- insya Allah)

Dalil Quran:

"Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu" (Surat An-Nahl 36)

Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa, Allah senantiasa mengutus para rosul kepada manusia itu sejak munculnya kemusyirkan pertama yang terjadi pada anak Adam as , yaitu di masa kaum nabi Nuh, maka nabi Nuh adalah Rosul pertama yang Allah utus dimuka bumi hingga rosul terakhir nabi Muhammad saw.

Disini kita memahami bahwa semua rosul MEMILIKI TUGAS YANG SAMA.Allah berfirman:

"Dan Kami tidak mengutus seorang rosul sebelum kamu,melainkan Kami wahyukan kepadanya: ' لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا ' maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku" QS: Al Anbiya: 25

"Dan tanyakanlah kepada Rosul-Rosul Kami yang telah Kami utus sebelum kamu: 'Adakah Kami menentukan ilah-ilah untuk disembah selain Allah Yang Maha Pemurah? QS: Az Zukhruf: 45

Dari materi ini kita bisa belajar:

- TAUHID itulah alasan semua kehidupan, matahari, bulan, bintang, gunung-gunung, lautan, jin manusia, burung-burung hingga daun yang jatuh semua untuk bertauhid tunduk kepadaNya
- Hendaklah kita serius pada syahadat dan pengakuan kita kalau memang benar kita mengakui bahwa tiada tuhan (yang berhak diibadahi dengan benar) kecuali Allah , dan mengakui bahwa nabi Muhammad adalah utusan Allah , sebelum kita diminta mengaku seperti pada surat 6 ayat 130 diatas, dengan istifham taqriir (pertanyaan agar yang ditanya mengaku) dengan "pertanyaan celaan" di akhirat nanti, naudzubillahi mindzalik.
- Semua Rosul memiliki tugas yang SAMA yaitu mengemban amanah TAUHID
-Kita kini mengetahui bahwa yang paling tidak diridhoi Allah adalah kekufuran, sehingga Allah menjanjikan surga bagi siapa saja yang mati dalam keadaan tidak mensekutukannya.

ما مِنْ أَحَدٍ يَشْهَدُ أَنْ لا إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ صِدْقًا مِنْ قَلْبِهِ إِلاَّ حَرَّمَهُ اللهُ عَلى النَّارِ

“Tidak ada seorangpun yang bersaksi أَنْ لا إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ yang jujur dari hatinya maka Allah mengharamkan baginya neraka” 
(HR. Bukhari 128 Muslim 32)

by: ita maryam
Referensi : Tafsir Ibnu Katsir
 ┈┈»̶·̵̭̌ ·̵̭̌«̶┈┈

sebelumnya:

Tauhid Tujuan Kehidupan
Dari Mana Harus Memulai
Sebuah Catatan



No comments:

Post a Comment