Manakala hati sudah setuju tanpa
keraguan, dimana keinginannya bertemu dengan keinginan yang dicintainya (Allah
swt), mencintai apa yang Ia cintai dan membenci apa yang Ia benci, maka tak ada keindahan melainkan keindahan harmoni
antara jiwa yang penuh cinta dengan yang dicinta dan tak ada keindahan melainkan keindahan antara kerelaan
makhluk dengan keridhoanNya. Apa yang diinginkan oleh jiwa yang sederhana
dunianya tapi mengagumi keindahan yang tak bertepi melainkan terus-menerus
memuji tak habis-habisnya ditengah harap dan cemas, diantara khouf dan roja’
dua sayap cinta yang mengiringi detik-detik perpaduan antara mengharap
kerelaanNya dan kecemasan takut akan murkaNya, cinta, rindu, harap, menjadi
satu.
Tapi hati memiliki bahasa
sendiri, bukan hanya Dia yang tahu bahkan getaran pesannya bisa dirasakan oleh
alam dan ciptaanNya yang lain dalam sapaan. Bahkan malaikatpun mendengar
rintihan hati dan kerap berbisik dihati orang-orang yang percaya :” Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah
Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan
turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah
merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan
Allah kepadamu."41:30. Jadi janganlah takut dan janganlah sedih tetaplah
teguh dan terus mencari hal-hal yang menambah kekuatan hati.
Adakah keindahan yang lebih
tinggi selain keindahan antara hati yang percaya dengan keindahan alam yang
saling bertukar sapa, bagaimana hati menerima ketika bunga-bunga menyampaikan pesan
dengan keindahannya, burung-burung dengan kepak tasbihnya, hati yang tersentuh
oleh pesan kupu-kupu yang ditinggalkan dalam prosesnya, bahkan bunga liar yang
seolah terabaikan, juga hati yang menjadi kecil ketika menangkap pesan dari awan
dan langit yang tak bertepi. Ketika hati terpana menyadari betapa semua makhluk
selain manusia itu menyampaikan pesannya tanpa bahasa, kalimat atau kata-kata
yang panjang bahkan adakalanya sunyi penuh keheningan. Seolah-olah mereka
adalah makhluk pelengkap tapi sebetulnya mereka adalah makhluk yang konsisten
ketaatannya kepada yang Maha Pencipta.Keheningannya adalah khusyu atas
kesetujuan yang mutlak. Betapa banyak pesan yang mereka sampaikan, tapi kita
tak punya waktu untuk memperhatikan. Itulah mengapa kalimat : sami’na wa
atho’na kami dengar dan kami taat 2:285 adalah kalimat tingkat tinggi, manusia yang
ketaatannya mutlak seperti ketundukkan semesta alam.
Itulah bahasa hati yang amat
menyerap pesan-pesan alam dengan caranya sendiri. Sungguh bahasa itu sangat
kita butuhkan, kata-kata pun diperlukan untuk menyampaikan pesan, tapi apakah
kita menyadari bahwa kesemua itu justru untuk menghantar kearea tanpa kata?, zona yang justru tak
tergapai oleh panca indra kecuali hanya bisa dirasa, karena dari semua yang
zohir ini pada esensinya adalah ghoib. Cinta itu ghoib, kebahagiaan itu ghoib
iman juga ghoib tak nampak tapi kita manusia
yang selalu terpaku pada hal yang bisa digapai dan disibukkan dengan yang kasat
mata.
Allah swt adalah tambatan hati
yang sejati, Dia akan menyampaikan pesan cintaNya lewat cara apa saja yang Dia
kehendaki sebagaimana Ia mengirimkan pesan kemurkaan dalam azab yang Ia
kehendaki. Adakalanya lewat hal-hal yang menyenangkan adakalanya melalui
hal-hal yang penuh teguran, adakalanya lewat hal-hal yang bisa kita lihat tapi
adakalanya melalui apa yang bisa kita rasakan atau bahkan lewat alam. Semoga
hati kita adalah hati yang terpelihara, dalam dua sayap cinta diantara khouf
dan roja’, cinta yang tiada keraguan hanya kepada Allah swt semata yang takkan
pernah bertepuk sebelah tangan. Amin.
Berikut ini adalah bagian dari pesona pesan-pesan
alam yang sempat penulis abadikan gambarnya yang tentu takkan terjadi kecuali
atas izinNya, semoga menambah kecintaan dan kesetiaan, segala puji hanya
milikNya semata…
Bunga lotus ini memiliki keharuman yang amat lembut dan khas, jadi teringat akan ayat Allah :
“Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu” QS: 15:21
Kata khazanah (khazainuhu) berasal dari kata khozainah yang berarti tempat menyimpan sesuatu untuk memelihara. Khazanah air hujan, hanya Allah swt sajalah yang mengetahui berapa banyak unsur dari hidrogen dan oksigen yang dibutuhkan untuk membentuk air. Khazanah bunga lotus, Allah swt semata yang berkehendak berapa banyak harum-haruman dalam kadar bunga lotus yang sesuai dengan warna yang indah dan berapa cahaya matahari yang akan menyinari.
Air dan keajaibannya, Allah telah menyediakannya untuk keperluan kita tak ada habis-habisnya.
“Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal” QS: 39:21
Lafaz Allah di langit diantara cahaya matahari dicelah awan disore hari, subhanallah.
Awan dengan ketaatannya sendiri dengan pesan (lafaz Allah) yang ditoreh atas izinNya.
Kupu-kupu berlafaz Allah disayapnya, datang dimalam hari dan diam sesaat didaun pintu rumah, subhanallah (gambar tidak jelas diambil dengan camera blackberry)
Langit yang sangat indah....
“Sesungguhnya pada langit dan bumi
benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk orang-orang yang
beriman” QS: 45:3
“Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang
(sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arasy, dan
menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang
ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda
(kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu” QS: 13:2
Sebelumnya
No comments:
Post a Comment